Selamat Datang di Portal Pendidikan

Meningkatkan Keterampilan Guru Mendorong Siswa Bertanya

Terampil bertanya merupakan keterampilan penting dalam belajar. Jauh lebih penting daripada menjawab pertanyaan. Seorang ilmuan dapat menemukan hal-hal baru karena karakter pikirannya yang haus pengetahuan sehingga tak pernah berhenti bertanya. Kenyataan menunjukkan bahwa  kita belum menempatkan pengembangan keterampilan siswa bertanya sebagai prioritas. Justru sebaliknya, dunia pendidikan kita terjebak dalam memprioritaskan siswa terampil menjawab. Ini masalah yang serius.
Alhamdulillah materi ini  mendapatkan respon yang baik dari para pendidik dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja belajar siswa melalui  peningkatan pemahaman siswa mengenai bagaimana cara belajar.
Pada awal kegiatan pelatihan dijelaskan terlebih dahulu tentang beberapa kompetensi yang siswa perlukan pada abad 21.

Kompetensi belajar seperti apa yang siswa butuhkan di abad 21?
Benar bahwa keterampilan yang siswa harus kuasai tidak cuma bertanya. Terdapat keterampilan menjawab pertanyaan dan terdapat sejumlah keterampilan lain yang diperlukan.
Setiap negara berlomba-lomba untuk menyelenggarakan pendidikan yang terbaik. Guru-guru Indonesia sedang meningkatkan pemahaman tentang potret  kondisi nyata pembelajaran di sekolahnya dengan membandingkan dengan pengelolaan pembelajaran di negara maju.
Salah satu hal penting adalah mengembangkan rasa percaya diri dapat berprestasi. Rasa percaya diri dapat meningkat dengan meningkatkan kompetensi berbahasa. Pandai berbahasa Indonesia merupakan kebutuhan dasar. Nilai lebih berwibawa lagi jika sekolah menjamin siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa asing.
Dengan mengubah pembelajaran boleh tidak berbahasa Inggris seperti pada program RSBI,  sebaiknya dijadikan bahan pemikiran sekolah untuk  membangun kultur yang lebih terencana agar percepatan pengembangan keterampilan siswa berbahasa sekali pun tidak dijadikan sebagai bahasa pengantar tetap efektif.
Standar keterampilan bertanya dengan menggunakan 5W + H telah menjadi model yang baku di negara maju. Keterampilan itu tidak dibatasi dalam pelajaran berbahasa seperti menganalisis berita. Pertanyaan dapat dikembangkan sebagai basis analisis bacaan, pendekatan untuk mendeskripsikan ide, pendekatan untuk berargumentasi, melakukan investigasi, hingga berpikir ilmiah.
Kemampuan bertanya merupakan dasar untuk mengembangkan ide baru dalam berinovasi. Bertanya merupakan menunjukkan tumbuhnya minat mendapatkan pengetahuan baru, teori baru. Simultan dengan itu, kemampuan menjawab pertanyaan merupakan hal yang tidak kalah penting. Bagaimana siswa dilatih untuk menjawab dengan singkat dan mendukung pernyataan singkat dengan informasi yang rinci, argumentasi yang rasional merupakan keterampilan dasar untuk meningkatkan kemampuan belajar.
Keterampilan lain yang saat ini sedang menjadi fokus perhatian di berbagai negara adalah keterampilan berpikir kritis, berpikir ilmiah, dan kemampuan memecahkan masalah. Hal yang selama ini kurang di Indonesia adalah bagaimana siswa terlatih untuk menggunakan pikiran rasional yang dipadukan dengan kecakapan berimajinasi.
Keterlatihan dalam mengintegrasikan kedua hal ini telah dibuktikan oleh bangsa-bangsa lain yang  dapat menghasilkan berbagai produk teknologi yang diintegrasikan dengan daya cipta keindahan bentuk, keindahan gerak, keindahan warna yang terus berkembang dengan berbagai penemuan baru.
Kompetensi pengelola dalam menyajikan informasi merupakan bentuk keterampilan lain yang terus berkembang dengan cepat.  Kemampuan mengidentifikasi informasi, menambah informasi, mengolah informasi, hingga berkreasi dalam menyajikan informasi terus mendapat perhatian yang seksama dari sekolah-sekolah di negara maju.
Bagaimana siswa diperkenalkan dengan data yang disajikan dalam bentuk teks, angka, tabel, grafik, gambar, foto, video merupakan sumber daya intelektual yang terus  berkembang penggunaannya sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi dan  komunikasi.
Hal penting lain adalah bagaimana siswa meningkatkan kemampuan individu melalui kerja sama kelompok. Mutu belajar ditingkatkan melalui kolaborasi dan kompetisi.
Jika dengan guru bertanya dapat meningkatkan motivasi  siswa belajar, namun jika siswa dapat bertanya maka itu jauh lebih baik. Siswa yang dapat menyusun dan melontarkan pertanyaan memiliki nilai kreativitas yang jauh lebih tinggi daripada menjawab pertanyaan.  Siswa bertanya menandakan pengetahuannya berkembang sebab siswa yang tidak tahu apa-apa tidak akan bisa bertanya apa-apa. Semakin kuat kemampuan seseorang menyusun pertanyaan dan tahu bagaimana menjawabnya, menandakan bahwa orang itu semakin tinggi ilmunya.
Oleh karena itu, kita banyak mendapatkan kasus mahasiswa pasca sarjana pun masih menghadap kesulitan besar untuk merumuskan pertanyaan saat mereka dihadapkan dalam menulis karya ilmiahnya.
Karena itu pula, beralasan jika sebenarnya keterampilan bertanya dapat dipilih menjadi keunggulan pada standar kompetensi lulusan (SKL). Sekolah dapat menetapkan standar pada sekolahnya bagaimana tingkat kesulitan bertanya dan menjawab itu diatur, ditingkatkan jenis kegiatannya, dan ditingkatkan pula kerumitan materinya agar siswa memiliki keterampilan bertanya seperti pada sekolah unggul di negara maju.
Maka mulailah membangun keunggulan dengan mengembangkan keterampilan siswa bertanya.
Apa yang sebaiknya guru kembangkan?
Ada beberapa hal penting untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa agar mereka memiliki keterampilan belajar yang sesuai dengan upaya mewujudkan kompetensi siswa abad 21. Beberapa keterampilan utama adalah sebagai berikut:
  1. Keterampilan bertanya dan menjawab
  2. Keterampillan berhitung, membaca dan menulis
  3. Ketampilan berbahasa
  4. Keterampilan berpikir kritis
  5. Keterampilan berpikir ilmiah
  6. Keterampilan memecahkan masalah
  7. Keterampilan mengelola informasi dan data
  8. Keterampilan menyajikan informasi.
  9. Keterampilan mengintegrasikan logika dengan imajinasi dalam berkarya.
  10. Keterampilan berkolaborasi
Sejumlah keterampilan itu perlu dikembangkan secara integratif ke dalam kegiatan pembelajaran pada tiap standar kompetensi. Standar kecukupan mutunya diukur oleh para pendidik sehingga tangga kesulitan belajar pada tiap tingkat disesuaikan dengan kemampuan intelektual, fisik, dan psikologis siswa.
Bagaimana memulainya?
Apa yang sekolah perlukan untuk memfasilitasi siswa menjadi manusia bertaqwa, berakhlak mulia, dan memiliki karakter? Ini pertanyaan yang dapat memicu sekolah untuk berpikir, merumuskan pikiran, merumuskan tindakan dan melaksanakan tindakan.
Mengapa kita perlu membangun suasana sekolah dan suasana belajar yang membuat siswa tidak pernah berhenti bertanya? Mengapa kita perlu membangun lingkungan sekolah yang dapat mengembangkan interaksi sosial yang sehat?
Model pertanyaan seperti itu dapat memicu kepala sekolah dan guru untuk mengembangkan jawabannya dalam banyak alternatif tindakan. Tetapi bisa jadi inisiatif pertanyaan seperti itu tidak muncul karena memang merumuskan jawaban atas pertanyaan itu sangat tidak mudah.
Apa yang perlu pendidik lakukan agar siswa banyak  bertanya?
Cara pengkondisian yang terbaik agar siswa bertanya adalah membiasakan belajar dengan diawali pertanyaan dari siswa, bukan dari guru. Sekali pun guru boleh memulai bertanya, tetapi jaga agar tidak bablas, bertanya dari awal hingga akhir sehingga membuat siswa pasif  karena hanya menunggu pertanyaan.
Keterampilan merespon masalah dengan cepat, komunikasi yang efektif, memecahkan masalah, bekerja dalam tim serta menghasilkan ilmu pengetahuan itu penting. Namun jauh lebih penting lagi siswa mencari sendiri pertanyaan tentang semua itu, memilih informasi untuk menjawabnya, menyeleksi, dan memutuskan alternatif jawaban. Semua dapat dimulai dari inisiatif pembiasaan bertanya.
Kini justru membangun inisiati itu yang penting karena dalam dunia kerja orang tidak hanya dituntut untuk beradaptasi dengan cepat, namun juga berkontribusi lebih produktif dan inovatif. Inovatif artinya selalu menjawab pertanyaan : Gagasan baru apalagi yang harus direalisasikan?
Tony Wagner merumuskan menyatakan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan abad ke-21  meliputi (1) kecakapan berpikir (2) kecakapan dalam memecahkan masalah (3) kreatif dan inovatif (4) kecakapan berkomunikasi, dan (5) kecakapan berkolaborasi yang merupakan tantangan besar bagi penyelenggara pendidikan.
Dari semua itu, puncak keterampilan manusia adalah memecahkan masalah. Artinya kehebatannya diukur dengan kemampuan merumuskan masalah strategis dan menentukan jawaban yang strategis pula.
Pertanyaan yang dirumuskan oleh siswa dan dijawab oleh dirinya sendiri  dapat menjadi pengungkit usaha maksimal siswa belajar. Hal ini dapat kita lihat dari pengalaman di sekolah. Semangat siswa untuk menjawab pertanyaan yang dibuatnya oleh siswa, jauh lebih bermakna daripada pertanyaan yang guru buatkan.
Oleh karena itu, Inggris misalnya, menetapkan standar bertanya menjadi dasar keterampilan belajar. Saking pentingnya hal itu, kerangka berpikir dalam merumuskan ide-ide besar pun dipicu dengan pertanyaan.
Beberapa hari yang lalu diselenggarakan workshop pendidikan lingkungan hidup tingkat ASEAN. Beberapa perwakilan negara menyajikan pikirannya. Bahkan perwakilan Amerika yang memfasilitasi pertemuan itu juga menyajikan materi. Kerangka pikiran semua pihak dipandu dengan pertanyaan seperti ini.
Introducation
  • What is the name of the national eco school programme?
  • Why  it developed?
  • When it developed?
Implementation Mechanism
  • How the programme is structured and organised?
  • What are the guidlines and creteria used?
  • Who are involved in the implementation?
Best Practices
  • What promotion/incentive programme have been or are being carried out?
Problem and Challenges
  • What problems and challenges  faced in implementing the programme?
View on Cooperation
  • What do you think you can gain from cooperation?
Pertanyaan seperti itu agaknya cocok untuk guru kembangkan dalam membantu siswa belajar menyajikan pikirannya. Namun lebih hebat lagi apabila siswa dapat merancang pertanyaan yang akan memandu tindakannya.
Contoh pertanyaan yang dapat siswa kembangkan sebagai panduan mengembangkan karya hasil belajar:
  • Apa topik yang kami pilih?
  • Karya apa yang akan kami hasilkan?
  • Mengapa kami memilih karya ini?
  • Kapan keputusan memilih topik  harus kami tetapkan?
  • Siapa yang  akan terlibat dalam pekerjaan?
  • Bagaimana kami menyusun rencana kegiatan?
  • Apakah ada strategi tertentu  yang akan kami laksanakan?
  • Apakah kami memerlukan informasi tertentu untuk kegiatan ini?
  • Masalah  dan tantangan apa yang kami akan hadapi?
  • Keunggulan apa yang ada pada karya ini?
Model pertanyaan siswa kembangkan sebelum memulai belajar, menjadi panduan selama belajar, dan menjadi pedoman guru untuk melakukan evaluasi belajar.
Strategi belajar dapat berkembang dengan mengedepankan  siswa aktif, berpikir kritis dan inovatif, berpikir ilmiah, kolaboratif, dan kompetitif. Mereka memiliki menggerakan pikirannya secara sistematis yang mengintegrasikan kecakapan belajar dengan mengeksplorasi informasi.  Guru mendorong pencapaian   dari penguasaan pengetahuan ke aktivitas siswa menerapkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu sebelum memulai langkah kegiatan sediakan dulu lembar kerja siswa.
Bagaimana kondisi guru di sekolah  saat ini?
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa pada tingkat implementasi pembaharuan mutu pembelajaran dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa belum sedinamis pengetahuan gurunya. Berdasarkan pemantauan di kelas, banyak guru yang masih menggunakan paradigma mengajar adalah mentransfer informasi. Puncak keberhasilan belajar adalah mampu mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan tugas.
Penguasaan ilmu pengetahuan menjadi fokus utama. Strategi untuk menggeser fokus dari penguasaan ilmu ke penerapan ilmu masih terkendala dengan pola kebiasaan mengajar dengan ceramah. Data yang dihimpun dari berbagai kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa (1) jenis tugas yang siswa kerjakan belum menggunakan asas terbarukan tiap tahun (2) siswa menjawab pertanyaan masih dominan (3) penguasaan data oleh siswa belum dikembangkan sesuai dengan perkembangan pengelolaan informasi modern (4) siswa masih banyak mengerjakan tugas dan  PR yang dirancang guru untuk menguasai informasi bukan untuk mengelaborasi kemampuan siswa (5) catatan siswa belum mendapat sentuhan perbaikan seperti disajikan dalam bentuk mind maping.
Bagaimana mengembangkan kompetensi bertanya?
Keterampilan bertanya merupakan gerbang belajar. Keterampilan bertanya yang terasah dapat mengoptimalkan potensi belajar siswa. Secara umum keterampilan bertanya pada dasarnya adalah melatih ketajaman pikiran dengan menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana,mengapa dan bagaimana.
Latihan menggunakan pertanyaan dapat digunakan secara praktis seperti dalam aktivitas analisis berita, analisis bacaan, analisis rekaman diskusi atau debat, mendeskripsikan ide, berargumentasi, investigasi dan menyusun karya ilmiah. Tingkat kesulitan materi  disesuaikan dengan bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.
Berikut model pentahapan pengembangan komptensi bertanya seperti dalam gambar di bawah ini.
Model pentahapan di atas adalah model penggunaan pertanyaan untuk mempertajam pikiran siswa dalam berbagai kegiatan belajar. Kerangka pikiran siswa dikembangkan dengan cara mendorong siswa untuk merumuskan pertanyaan,
Bersama ini kami lampirkan:

Share this post :

Blogroll

 
Support : dzulAceh | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. SD NEGERI KAMAL KULON PROGO - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by dzulAceh
Proudly powered by Blogger