Pembelajaran inspiratif adalah pembelajaran yang menyediakan peluang kepada siswa untuk mengembangkan pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman yang dapat mengasah keterampilan menguasai informasi, mengolah informasi dan menggunakan informasi untuk menghasilkan karya sebagai produk pengetahuan, terampil menerapkan ilmu pengetahuan, dan produk kreatif serta imajinatif.
Landasan untuk mengembangkan pebelajaran inspiratif adalah meningkatkan kemandirian siswa untuk mendapatkan gagasan baru melalui keterampilan berpikir ilmiah. Dalam konteks mengembangkan kapasitas berpikir pembelajaran inspiratif merupakan serangkaian proses mengembangkan kecerdasan dan kehebatan pikiran manusia sehingga dapat mengelola masalah sebagai pemicu tumbuhnya pengetahuan baru dan ide-ide baru.
Dalam meningkatkan daya asah keterampilan siswa berpikir ilmiah, guru dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan pengembangan keterampilan berpikir ilmiah. Dalam mengembangkan kemampuan ini, guru dapat memprioritaskan pembelajaran pada peningkatan kecakapan berpikir dengan cara berulang-ulang sehingga siswa dapat mengasah keterampilannya agar mendapatkan kompetensi terbaiknya.
Soal keapikan dalam melakukan eksperimen untuk sementara dapat dikesampingkan dahulu jika yang menjadi prioritas siswa terampil dan berpengalaman dalam mengolah pikiran dengan pendekatan yang logis dan ilmiah.
Kunci sukses pelaksanaan kegiatan adalah mengulangi berkali-kali dalam SK-KD yang berbeda-beda. Durasi waktu yang dibutuhkan bergantung pada kemampuan guru melatih dan kemampuan siswa menguasai tujuan pelatihan. Bisa terjadi seluruh kompetensi tidak dikembangkan dalam satu SK/KD, melainkan dibagi dalam beberapa KD sehingga dalam jangka waktu tertentu siswa menguasainya.
Untuk mendukung pelaksanaan pelatiah siswa mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah di bawah ini disertakan RPP Pengembangan Berpikir Ilmiah (315) dan untuk melengkapi RPP disajikan pula model untuk eksperimenSemburan Soda dan Mentos (145) yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun demikian, sebaiknya guru menyempurnakan RPP dan Model Eksperimen yang sesuai dengan kebutuhan muridnya (GP).
Sumber : http://gurupembaharu.com
Sumber : http://gurupembaharu.com
