Kota Depok --- Pemerintah berencana mengimplementasikan kurikulum 2013 mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Juli mendatang. Wakil Presiden RI Boediono meminta agar dalam persiapannya tidak hanya terkait buku, guru, dan infrastruktur, tetapi juga isinya.
Menurut Wapres, meskipun secara operasional lancar, tetapi kalau isinya tidak dirumuskan dengan baik maka hasilnya tidak optimal. Dia meminta agar implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap. “Tetapi perlu kita ingat, jangan molor karena yang rugi generasi muda. Begitu molor pasti ada korban, sebagian generasi kita tidak bisa menerima manfaat dari kurikulum baru,” katanya pada pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Puspangtendik), Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (11/2/2013).
Wapres mengatakan, persiapan dan keinginan untuk melaksanakan kurikulum tidak harus dilakukan sekaligus. Hal ini, kata dia, mengingat banyaknya jumlah peserta didik, sekolah, dan guru. Dia memperkirakan, kurun waktu tiga tahun untuk menyelesaikan implementasi kurikulum 2013 dianggap cukup selama dikerjakan dengan benar. “Kita harus realistis, tidak mungkin dilaksanakan sekaligus. Saya mendukung kurikulum 2013, kita semua berusaha sekeras-kerasnya,” katanya.
Sementara terkait isi kurikulum, Wapres menyerahkan hal tersebut kepada ahlinya. Namun, dia mengingatkan, ada keseimbangan antara kemampuan hardskills dan kemampuan softskills. Wapres mencontohkan, kemampuan hardskills adalah kemampuan teknis seperti penguasaan matematika, sedangkan kemampuan softskills adalah kemampuan untuk menjadi manusia yang baik seperti mampu bekerja dalam tim dan memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda. “Ini intinya dan itu fokus kurikulum mendatang,” katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, kurikulum 2013 mendapatkan respon positif dari para pelaku utama dunia pendidikan yaitu guru, kepala sekolah, pengawas, dan pengelola pendidikan. Sambutan baik, katanya, juga datang dari orang tua. “Kami yakin anggota Komisi X pada akhirnya memberikan pandangan yang sama. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kemdikbud untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik,” katanya. (ASW)