Dinas Dikpora Provinsi DIY - Undang–undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidkan Nasional pasal 3 mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi mausia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan juga perlu dioptimalkan khususnya dalam rangka Pendidikan Karakter Bangsa (PKB). PKB yang terintegrasi, terpogram, bertahap dan berkelanjutan akan melahirkan insan–insan Indonesia seutuhnya yang berkarakter kokoh, kuat, memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme tinggi untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang madani.
Untuk itu Yayasan Sosial dan pendidikan Islam Luqmanu Al Hakiem bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar (P2TK Dikdas) berupaya memberikan pembekalan kepada para pendidik pada satuan pendidikan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, berupa workshop implementasi pendidikan karakter bangsa bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk dapat diterapkan di masing masing satuan pendidikan, dengan harapan akan mempercepat realisasi tujuan pendidikan nasional yang dicita–citakan.
Pelaksanaan workshop berlangsung 11—13 November 2011 di Balai Diklat Industri Yogyakarta. Peserta kegiatan berasal dari utusan perwakilan dari yayasan-yayasan swasta yang bergerak dibidang pendidikan dasar di wilayah DIY.
Workshop tersebut dibuka langsung oleh Drs. Ahmad Agus Sofwan selaku penangggungjawab dan dihadiri Kepala Dinas Dikpora DIY Drs. R. Kadamanta Baskara Aji. Menurut Drs. Ahmad Agus Sofwan tujuan dari workshop ini diantaranya untuk memberikan bekal kepada para pendidik dan tenaga kependidikan tentang konsep dan operasional pendidikan karakter bangsa serta memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh tentang pendidikan karakter. “Output yang dihasilkan dalam kegiatan ini nantinya akan nada contoh silabus Pembelajaran yang disertai dengan Pendidikan Karakter Bangsa, adanya contoh RPP yang telah memasukkan Pendidikan Karakter Bangsa dalam proses pembelajaran, dan adanya Standart Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan yang dijiwai dengan semangat Pendidikan Karakter Bangsa”, ujar Ahmad.
Dalam sambutanya, Kepala Dinas Dikpora menerangkan tentang arah dan kebijakan pendidikan nasional dan local di Provinsi DIY. Menurutnya Pendidikan karakter ini dirasakan sangat penting diadakan di sekolah-sekolah, tujuannya adalah memposisikan sekolah itu sebagai tempat untuk mengajarkan kepribadian yang baik kepada siswa. Selain itu diharapkan semua sekolah di DIY dapat menyelenggarakan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus. Mulai saat ini kebijakan non diskriminatif juga sudah diterapkan, maka dari itu tidak boleh sekolah itu melakukan diskriminatif dengan tidak menerima siswa yang mempunyai atau berkebutuhan khusus (ABK). “Mari kita berikan layanan pendidikan kepada anak, tidak ada diskriminasi, bangun pendidikan dengan hati dan jadikan jogja sebagai tempat pendidikan terbaik di Indonesia”, terang Baskara Aji.
Hasil yang diharapkan melalui kegiatan workshop implementasi pendidikan karakter bangsa bagi pendidik dan tenaga kependidikan mampu menginternalisasikan pendidikan karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari dimana saja berada, memiliki kemampuan dalam menyusun silabus dan RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter sebagai acuan pembinaan peserta didik, serta memiliki karakter unggul, kokoh serta kuat sehingga mampu menjadi tauladan bagi peserta didik, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Selanjutnya juga akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dalam mengimplementasikan ilmu yang telah didapat, sehingga budaya dan karakter bangsa dapat mulai diwujudkan melalui lingkungan pendidikan yang beradab.(iRL).
Sumber
Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan juga perlu dioptimalkan khususnya dalam rangka Pendidikan Karakter Bangsa (PKB). PKB yang terintegrasi, terpogram, bertahap dan berkelanjutan akan melahirkan insan–insan Indonesia seutuhnya yang berkarakter kokoh, kuat, memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme tinggi untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang madani.
Satuan Pendidikan yang merupakan tempat kawah candradimuka untuk pembentukan generasi bangsa merupakan sarana paling efektif untuk membentuk generasi yang berkepribadian luhur dan berkarakter.
Untuk itu Yayasan Sosial dan pendidikan Islam Luqmanu Al Hakiem bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar (P2TK Dikdas) berupaya memberikan pembekalan kepada para pendidik pada satuan pendidikan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, berupa workshop implementasi pendidikan karakter bangsa bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk dapat diterapkan di masing masing satuan pendidikan, dengan harapan akan mempercepat realisasi tujuan pendidikan nasional yang dicita–citakan.
Pelaksanaan workshop berlangsung 11—13 November 2011 di Balai Diklat Industri Yogyakarta. Peserta kegiatan berasal dari utusan perwakilan dari yayasan-yayasan swasta yang bergerak dibidang pendidikan dasar di wilayah DIY.
Workshop tersebut dibuka langsung oleh Drs. Ahmad Agus Sofwan selaku penangggungjawab dan dihadiri Kepala Dinas Dikpora DIY Drs. R. Kadamanta Baskara Aji. Menurut Drs. Ahmad Agus Sofwan tujuan dari workshop ini diantaranya untuk memberikan bekal kepada para pendidik dan tenaga kependidikan tentang konsep dan operasional pendidikan karakter bangsa serta memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh tentang pendidikan karakter. “Output yang dihasilkan dalam kegiatan ini nantinya akan nada contoh silabus Pembelajaran yang disertai dengan Pendidikan Karakter Bangsa, adanya contoh RPP yang telah memasukkan Pendidikan Karakter Bangsa dalam proses pembelajaran, dan adanya Standart Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan yang dijiwai dengan semangat Pendidikan Karakter Bangsa”, ujar Ahmad.
Dalam sambutanya, Kepala Dinas Dikpora menerangkan tentang arah dan kebijakan pendidikan nasional dan local di Provinsi DIY. Menurutnya Pendidikan karakter ini dirasakan sangat penting diadakan di sekolah-sekolah, tujuannya adalah memposisikan sekolah itu sebagai tempat untuk mengajarkan kepribadian yang baik kepada siswa. Selain itu diharapkan semua sekolah di DIY dapat menyelenggarakan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus. Mulai saat ini kebijakan non diskriminatif juga sudah diterapkan, maka dari itu tidak boleh sekolah itu melakukan diskriminatif dengan tidak menerima siswa yang mempunyai atau berkebutuhan khusus (ABK). “Mari kita berikan layanan pendidikan kepada anak, tidak ada diskriminasi, bangun pendidikan dengan hati dan jadikan jogja sebagai tempat pendidikan terbaik di Indonesia”, terang Baskara Aji.
Hasil yang diharapkan melalui kegiatan workshop implementasi pendidikan karakter bangsa bagi pendidik dan tenaga kependidikan mampu menginternalisasikan pendidikan karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari dimana saja berada, memiliki kemampuan dalam menyusun silabus dan RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter sebagai acuan pembinaan peserta didik, serta memiliki karakter unggul, kokoh serta kuat sehingga mampu menjadi tauladan bagi peserta didik, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Selanjutnya juga akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dalam mengimplementasikan ilmu yang telah didapat, sehingga budaya dan karakter bangsa dapat mulai diwujudkan melalui lingkungan pendidikan yang beradab.(iRL).
Sumber